Evolusi perkembangan otak dibagi dalam tiga tahapan :
1. Otak Reptilia Primitif ;ditemukan pada binatang reptilia dari zaman pra sejarah hingga sejenis kadal dan buaya. Otak hanya bekerja berdasarkan dorongan insting semata.
2. Otak Leopard (PaleoMmalian); kemudian dinamakan otak tengah (mind brain) atau system limbic. Otak berpikir masih sangat sederhana yang lebih berperan sekedar merekam sesuatu yang menyenangkan atau sebaliknya (bukan kemampuan berpikir dalam arti sebenarnya). Contohnya adalah binatang menyusui tingkat rendah antara lain tikus, kelinci, dan harimau.
3. Otak Neocortex (Neomamalian ); antara lain binatang menyusui tingkat tinggi seperti lumba-lumba (termasuk manusia didalamnya. Kemampuan otaknya jauh lebih tinggi dari dua jenis sebelumnya.
Teori otak kanan dan otak kiri menyebutkan bahwa otak terdiri atas dua belahan yaitu belahan kiri dan kanan. Belahan otak tersebut merupakan belahan dari neocortex. Otak kiri mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan dan sebaliknya. Lebih jauh lagi otak kiri berperan dalam kaitannya dengan kegiatan motorik (motor sequence) sedang otak kanan berperan dalam kegiatan yang terkait dengan sensor-sensor rasa (sensory sequence). Secara garis besar pembagian fungsi tersebut ( disebut mental skills) untuk memproses dan menyimpan informasi dari otak kanan dan otak kiri berbeda. Otak kanan berhubungan dengan proses dan penyimpanan informasi mengenai gambar, imajinasi, warna, dan ruang. Sedangkan otak kiri berhungan dengan angka-angka, kata-kata, logika, urutan atau daftar, dan rincian-rincian.
Otak yang berfungsi sebagai alat fikir manusia mempunyai dua jenis pikiran yaitu pikiran rasional dan pikiran emosional. Pikiran rasional adalah model pemahaman yang lazimnya kita sadari : lebih menonjol kesadarannya, bijaksana, mampu bertindak hati-hati dan merefleksi. Tapi bersamaan dengan itu ada pikiran emosional yaitu sistem pemahaman yang impulsif dan berpengaruh besar, bila kadang-kadang tidak logis.
Kecerdasan Emosional dalam bahasa aslinya adalah Emotional Intelligence. Istilah Emotional Intelligence (EI) ini di kemukakan oleh John Mayer dari Universitas New Hampshire dan Peter Salovery dari Universitas Yale pada tahun 1990.
kecerdasan emosional adalah kecerdasan untuk menggunakan emosi diri sesuai dengan keinginan seseorang dan karenanya dapat mengendalikan perilaku dan cara berpikir yang membuat seseorang tersebut mampu mencapai hasil yang baik
Karakteristik Kecerdasan Emosional
Kemampuan mengendalikan emosi meliputi kemampuan mengendalikan emosi diri sendiri yang disebut keterampilan intrapersonal (intrapersonal skills) dan kemampuan mengendalikan emosi diri dalam berinteraksi dengan orang lain yang disebut keterampilan interpersonal (interpersonal skills).
Emosi
Emosi berasal dari bahasa Latin motere yang berarti bergerak atau menyingkir. Daniel Goleman menyatakan emosi merujuk pada suatu perasaan dan pilihan-pilihan khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Ada ratusan emosi, bersama dengan campuran, variasi, mutasi, dan nuansanya, namun dapat dikelompokkan menjadi delapan (8) kelompok induk emosi. Delapan kelompok tersebut antara lain :
a. Amarah : beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, tindak kekerasan dan kebencian patologis.
b. Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa, dan depresi berat.
c. Rasa takut : cemas, takut, gugup, khawatir, waswas, perasaan takut sekali, khawatir, waspada, sedih, tidak tenang, ngeri, takut sekali, kecut, fobia dan panik.
d. Kenikmatan : bahagia, gembira, ringan, puas, riang, senang, terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi, kegirangan luar biasa, senang, senang sekali, dan mania.
e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, kasih.
f. Terkejut : terkejut, terkesiap, takjub, terpana.
g. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau muntah.
Unsur-unsur Kecerdasan Emosional
Unsur-unsur utama dalam kecerdasan emosional, antara lain :
Ø Kesadaran diri : mengamati diri Anda dan mengenali perasaan-perasaan Anda; menghimpun kosakata untuk perasaan; mengetahui hubungan antara pikitran, perasaan, dan reaksi.
Ø Pengambilan keputusan pribadi : mencermati tindakan-tindakan Anda dan mengetahui akibat-akibatnya; mengetahui apa yang menguasai sebuah keputusan; pikiran atau perasaan; menerapkan pemahaman ini ke masalah-masalah lain seperti seks dan obat-obatan terlarang.
Ø Mengelola perasaan: memantau “omongan sendiri” untuk menangkap pesan-pesan negatif seperti ejekan-ejekan tersembunyi; menyadari apa yang ada di balik suatu perasaan (misalnya sakit hati yang mendorong amarah); menemukan cara-cara untuk menangani rasa akut dan cemas, amarah dan kesedihan.
Ø Menangani stres : mempelajari pentingnya olahraga, perenungan yang terarah, metode relaksasi.
Ø Empati : memahami perasaan dan masalah orang lain, dan berpikir dari sudut pandang mereka; menghargai perbedaan perasaan orang mengenai berbagai hal.
Ø Komunikasi : berbicara mengenai perasaan secara efektif: menjadi pendengar dan penanya yang baik; membedakan antara apa yang dilakukan atau yang dikatakan seseorang dengan reaksi atau penilaian Anda sendiri tentang hal itu; mengirimkan pesan “Aku” dan bukannya mengumpat.
Ø Membuka diri : menghargai keterbukaan dan membina kepercayaan dalam suatu hubungan; mengetahui kapan situasinya aman untuk mengambil risiko membicarakan tentang perasaan Anda sendiri.
Ø Pemahaman : mengidentifikasikan pola-pola dalam kehidupan emosional Anda dan reaksi-reaksinya; mengenali pola-pola serupa pada orang lain
Ø Menerima diri sendiri : merasa bangga dan memandang diri sendiri dalam sisi yang positif; mengenali kekuatan dan kelemahan Anda; mampu untuk menertawakan diri Anda sendiri.
Ø Tanggung jawab pribadi : rela memikul tanggung jawab; mengenali akibat-akibat dari keputusan dan tindakan Anda, menerima perasaan dan suasana hati, menindaklanjuti komitmen.
Ø Ketegasan : mengungkapkan keprihatinan dan perasaan Anda tanpa rasa marah atau berdiam diri
Ø Dinamika kelompok : mau bekerjasama; mengetahui kapan dan bagaimana memimpin, kapan mengikuti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar